Rabu, 08 Juni 2016

MEMBANGUN STRATEGI BERSAING GLOBAL



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Di era globalisasi seperti ini, banyak perusahaan yang berdiri dengan berbagai produk atau jasa baru yang ditawarkan. Semakin bertambahnya perusahaan-perusahaan yang ada, tentunya akan memperketat persaingan dalam pasar. Ketatnya persaingan menyebabkan perusahaan berusaha untuk memenangkan persaingan dengan cara menerapkan strategi bersaing yang tepat sehingga dapat melaksanakan serta mewujudkan tujuan-tujuan perusahaan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Perusahaan yang tidak mampu menciptakan inovasi baru dapat dipastikan akan sulit memenangkan persaingan di dunia global. Selain itu, dibutuhkan pula strategi bersaing yang handal dan berorientasi ke depan, dimana perlu adanya penyusunan strategi yang matang dan tidak main-main. Perusahaan harus memahami apa yang diinginkan konsumen saat ini dan untuk masa mendatang. Jadi, sukses dan gagalnya  suatu perusahaan sangat bergantung kepada keunggulan bersaing yang dimiliki oleh perusahan tersebut.

B.     Rumusan Masalah
Dari makalah yang kami buat ini, yang dapat kami paparkan adalah sebagai berikut:
1.      Apa saja metode yang bisa dilakukan untuk memasuki pasar global?
2.      Bagaimana agar memperoleh keunggulan kompetitif di pasar global?
3.      Bagaimana industri suatu negara dapat berhasil di pasar global? 
4.      Bagaimana strategi global total?

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Berbagai Metode Memasuki Pasar Global
1.      Ekspor
Aktivitas ekspor merupakan bentuk keterlibatan perusahaan dalam bisnis internasional yang paling sederhana. Perusahaan menggunakan kapasitas produksi untuk menghasilkan komoditas yang berdaya saing, serta mengalokasikan sebagai komoditasnya untuk melayani pasar luar negeri dengan melakukan ekspor.
2.      Pemberian Lisensi
Pemberian lisensi merupakan bentuk perpindahan beberapa hak properti perusahaan dari pemberi lisensi kepada perusahaan asing penerima lisensi yang termotivasi. Lisensi yang diberikan berupa hak paten, hak untuk memproses, program, hak cipta, merek, dan pengetahuan teknik atau keahlian yang diberikan kepada penerima lisensi selama waktu tertentu dengan imbalan berupa royalti dan untuk menghindari tarif atau kuota impor.
3.      Kontrak Manufaktur
Membuat perjanjian kontrak manufaktur merupakan cara ekspansi ke luar negeri bagi yang belum siap untuk menjadi pemegang saham dari perusahaan yang beroperasi di luar negeri. Kontrak manufaktur atas lini produk dengan perusahaan asing dilakukan untuk mengeksploitasi keunggulan komparatif lokal dalam hal teknologi, bahan baku atau tenaga kerja. Kontrak manufaktur ini dapat berupa kontrak produksi penuh atau kontrak manufaktur parsial.[1]
4.      Pemberian Waralaba
Waralaba merupakan suatu bentuk lisensi khusus, di mana perusahaan memberikan hak kepada terwaralaba untuk menjual produk atau jasa yang sudah terkenal, dengan menggunakan merek atau nama dagang, prosedur yang telah dikembangkan, dan strategi pemasaran perusahaan induk. Sebagai imbalannya terwaralaba membayar komisi kepada perusahaan induk, yang biasanya didasarkan pada volume penjualan pewaralaba di area pasar yang sudah ditentukan.
5.      Usaha Patungan
Usaha patungan adalah kerja sama bisnis di mana satu atau lebih  perusahaan bergabung bersama untuk mendirikan beberapa jenis operasi. Usaha patungan ini dapat dilakukan antara perusahaan dengan pelaku bisnis lokal. Tiap pihak dalam patungan menyumbang modal, ekuitas, atau kekayaan.
6.      Pembukaan Cabang
Dengan mendirikan cabang di luar negeri yang dimiliki secara penuh, suatu perusahaan dapat menjadi kontrol menyeluruh terhadap pemasaran, penentuan harga, keputusan produksi, dan mempertahankan kelebihan teknologi. Cabang di luar negeri merupakan perpanjangan perusahaan di pasar asing. Bentuk cabang di luar negeri adalah suatu unit bisnis strategi dengan lokasi terpisah yang bertanggung jawab langsung melaksanakan tugas-tugas operasional yang ditugaskan oleh manajemen korporat, meliputi penjualan, layanan konsumen, dan distribusi fisik.
7.      Investasi Portofolio
Invetasi portofolio merupakan investasi dalam bentuk penyertan surat berharga yang dapat diperjual belikan di pasar internasional, seperti obligasi, sertifikat deposito, dan saham.
8.      Anak Perusahaan Kepemilikan Penuh
Mendirikan anak perusahaan di luar negeri dengan kepemilikan penuh membutuhkan komitmen yang tinggi atas modal, orang dan kekayaan melampaui batas di pasar luar negeri. Perusahaan menekankan kepemilikan penuh atas anak perusahaannya untuk alasan pengendalian penuh dan efisiensi manajemen. Keputusan mengenai kebijakan lini produk lokal, ekspansi, laba, dan dividen tetap berada di tangan para manajer senior di perusahaan induk.[2]
9.      Operasi Global
Suatu perusahaan yang melakukan globalisasi operasi akan dapat mengambil peluang bisnis yang terdapat diseluruh dunia dan tidak terbatas pada sektor tertentu. Hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa konsumen di seluruh dunia semakin sama dalam selera, tujuan penggunaan produk, atribut produk yang dikehendaki, dan persyaratan terhdap produk yang diinginkan.

B.     Memperoleh Keunggulan Kompetitif Di Pasar Global
1.      Mengurangi Biaya vs Adaptasi pada Pasar Lokal
Perusahaan harus menstandardisasi produk dan jasanya untuk kebutuhan pasar secara global. Pendekatan yang diberikannya didasarkan pada tiga asumsi utama :
a.       Kebutuhan dan keinginan konsumen secara keseluruhan semakin homogen. Disini perusahaan harus dapat mengidentifikasi segmen konsumen secara global.
b.      Orang-orang diseluruh dunia rela berusaha untuk mendapatkan keinginannya yang berhubungan dengan fitur produk, fungsi, desain, dan hal-hal lain seperti produk berharga murah dengan kualitas  yang baik.
c.       Skala ekonomi pada produksi dan pemasaran dapat diperoleh dengan memasok pasar global. Perspektif ini perlu memperhatikan tiga hal. Pertama, pengembangan teknologi dengan penggunaan mesin memungkinkan skala ekonomi terpenuhi dan tidak memerlukan produksi pada satu produk terstandarisasi. Kedua, biaya produksi hanya merupakan satu komponen dan sering menjadi hal yang penting untuk menentukan total biaya pembuatan produk. Ketiga, strategi perusahaan tidak boleh product-driven.[3]
2.      Tiga strategi Internasional
a.       Strategi global
Strategi global merupakan strategi yang menawarkan produk-produk standar ke berbagai pasar di berbagai Negara yang berbeda. Strategi ini untuk mendekati pasar dunia dengan produk-produk yang terstandarisasi. Strategi global menekankan pada biaya rendah yang dapat tercapai dengan menekankan pada skala ekonomi dimana produk dan jasa yang dihasilkan terstandarisasi dan tersentralisasi pada operasi di beberapa lokasi.
Produk tersebut diciptakan, untuk konsumen yang menyukai produk standar dengan harga murah yang dihasilkan oleh perusahaan global yang menggunakan operasinya di seluruh dunia untuk bersaing dengan pasar lokal. Unit yang digunakan untuk produksi/operasi di setiap Negara diasumsikan saling tergantung dan menawarkan lebih banyak peluang untuk mendayagunakan inovasi yang dikembangkan pada berbagai tingkat perusahaan.[4]



 









Seperti yang terlihat pada gambar di atas ini, perusahaan yang menekankan pada biaya rendah biasanya mengadopsi strategi global. Strategi global menekankan pada skala ekonomi dengan produk dan jasa yang terstandadisasi dan juga tersentralisasi pada operasi di beberapa lokasi. Satu keunggulan strategi global berasal dari inovasi perusahaan yang muncul dari usaha setiap unit bisnis atau perusahaan corporat, yang dapat ditrasfer secara mudah ke lokasi yang lain walaupun biaya dapat diminimalkan perusaan yang mengadopsi strategi ini pada umumnya harus memanfaatkan peluang untuk pertumbuhan pendapatan mengingat perusahaan tidak berinvestasi pada sumber daya yang ekstensif untuk adaptasi yang ditawarkan dari satu pasar ke pasar lain. Strategi global paling tepat digunakan ketika terdapat tekanan yang kuat untuk mengurangi biaya produksi dan sedikitnya tekanan untuk mengadaptasi pasar lokal. Keunggulan lain dari strategi global adalah bahwa strategi ini memungkinkan perusahaan untuk menciptakan level kualitas yang standar secara global.
Selain keunggulan strategi ini, ada hal-hal yang perlu diperhatikan perusahaan yang berhubungan dengan risiko penggunaan strategi global, yaitu :
1)      Perusahaan yang dapat menikmati skala ekonomi hanya dapat berkonsentrasi pada sumber daya yang scale-sensitive dan aktivitas pada satu atau beberapa lokasi.
2)      Konsentrasi geografis pada kegiatan perusahaan cenderung menutup kegiatan tersebut dari target pasar.
3)      Mengonsentrasikan kegiatan pada satu lokasi membuat perusahaan menjadi tergantung pada lokasi tersebut.[5]
Adanya perkembangan lingkungan bisnis yang senantiasa berubah menjadikan strategi global menjadi lebih efektif dibandingkan dengan strategi multilokal. Perubahan lingkungan ini mencakup antara lain :
1)      Adanya kesamaan selera konsumen di beberapa Negara.
2)      Investasi teknologi menjadi mahal untuk diamortisasi di satu pasar saja. Profit akan diperoleh bila investasi teknologi dilakukan di negara yang memiliki nilai kurs yang tinggi membeli aset di suatu negara yang tingkat kursnya rendah.
3)      Demikian juga dengan halnya bila investasi dilakukan di suatu negara NIB (Negara Industri Baru) yang menawarkan tempat pendirian pabrik dengan biaya rendah serta biaya tenaga kerja yang murah.
4)      Pesaing yang mampu beradaptasi dengan persaingan dari suatu kompetisi antarnegara menjadi kompetisi global.
5)      Revolusi dalam bidang komunikasi dan informasi. Adanya perkembangan berkelanjutan dalam perjalanan udara, komputer, satelit dan komunikasi mempermudah untuk berkomunikasi dan mengontrol dari jauh.
b.      Strategi Multidomestik
Seperti halnya gambar diatas perusahaan yang menekankan pada diferensiasi produk dan jasa untuk dapat beradaptasi dengan pasar lokal, biasanya menggunakan strategi multidomestik. Strategi multidomestik berbeda dengan strategi global, pembuatan keputusan pada perusahaan cenderung lebih terdesentralisasi dalam hal pembuatan produk dan juga dengan desentralisasi memungkinkan perusahaan untuk dapat merespon pasar secara cepat apabila terdapat perubahan permintaan. Beberapa resiko yang berhubungan dengan adopsi strategi multidomestik diperusahaan :
1)      Pada umumnya, adopsi lokal pada produk dan jasa dapat meningkatkan struktur biaya perusahaan.
2)      Konsisten dengan aspek lain dalam pemasaran global, derajat optimal dari adaptasi lokal berkembang setiap waktunya.[6]
c.       Strategi Transnasional
Perusahaan multi nasional mengadopsi strategi transnasional yang mencoba mengoptimalkan tarik ulur (trade-off) antara efisiensi, adaptasi lokal, dan pembelajaran. Perusahaan mencari efisiensi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif secara global. Sedangkan adaptasi lokal  bertujuan sebagai alat fleksibilitas operasi internasional. Seperti halnya strategi multidomestik dan global, terdapat resiko dan situasi yang menantang untuk dapat menerapkan strategi transnasional :
1)      Pilihan pada lokasi yang terlihat optimal tidak dapat menjadi jaminan kualitas dan biaya dari faktor input (seperti pekerja, material, dan lain-lain) juga akan menjadi optimal.
2)      Walaupun pemindahan pengetahuan dapat menjadi sumber utama dari keunggulan kompetitif, hal tersebut tidak dapat terjadi otomatis. Agar dapat melakukan transfer pengetahuan, penting bagi sumber pengetahuan, target unit, dan perusahaan induk untuk mengetahui nilai potensial dari pengetahuan yang unik.

C.    Industri Suatu Negara Dapat Berhasil Di Pasar Global
Dalam suatu penelitian penting mengenai daya saing internasional, agar industri suatu negara dapat berhasil di pasar global, industry tersebut harus memiliki :
1.      Kondisi – kondisi faktor yang menguntungkan
Hal Ini mencakup terdapatnya sumber – sumber daya kunci (termasuk keterampilan, infrastruktur, dan lembaga penelitian). Penelitian Michael Porter juga menemukan, bila negara – negara mempunyai faktor kelemahan tertentu, mereka akan di paksa berinovasi untuk mengatasi (atau menghindari) masalah-masalah tersebut. Hal ini, pada saatnya, membentuk dasar dari keunggulan kompetitif (misalnya, bila sejak awal biaya energi di suatu negara tinggi, maka hal tersebut memaksa perlunya dikembangkan produk – produk dan proses – proses yang hemat energi, yang kemudian di perlukan di seluruh dunia).
2.      Kondisi – kondisi permintaan
Di dalam negeri harus ada permintaan yang kuat akan produk – produk yang canggih. Konsumen dalam negeri yang penurut merupakan kerugian, karena mereka tidak mendesak industri untuk berinovasi dan mencapai yang terbaik.


3.      Indusri – industri yang berkaitan dan mendukung
Suatu jaringan industri yang mendukung dan berkaitan akan membantu indutri untuk mencapai keunggulan global.
4.      Strategi, struktur, dan persaingan yang teguh
Dari faktor-faktor ini, barang kali yang paling penting adalah jangkauan persaingan pada industri dalam negeri. Bukti- bukti secara kuat mendukung pandangan bahwa persaingan dalam negeri adalah sangat penting. Sebaliknya, bila pemerintah mendorong merger untuk menciptakan monopoli dalam negeri (untuk mendapatkan ‘masa kritis’ yang di perlukan untuk menjadi pemain global), secara keseluruhan monopoli tersebut tidak berhasil menetapkan posisi di dunia. Persaingan yang pahit diantara perusahaan-perusahaan setempat telah menjadi pemacu inovasi.[7]

D.    Strategi Global Total
Strategi global total yang paling sukses adalah keseimbangan antara over globalizing dan underglobalizing. Strategi ideal berpasangan dengan strategi globalisasi terhadap potensi globalisasi industri. Suatu bisnis disuatu industri dengan potensi globalisasi yang rendah seharusnya memiliki strategi yang tidak begitu global.[8]
1.      Melakukan Analisis Strategi Global
Salah satu tantangan terbesar bagi manajer global adalah memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk memformulasi dan mengimplementasikan strategi global. Sering kali, informasi lengkap hanya mencakup level suatu negara umum, belum mencapai informasi yang lebih rinci.
2.      Mengembangkan Program Global
a)      Mendirikan tim global
b)      Mendefinisikan bisnis
c)      Mengidentifiksi pasar kunci
3.      Mencari informasi di tiap wilayah atau Negara
Berikut ini merupakan sekumpulan informasi yang dibutuhkan untuk tiap pasar di suatu Negara:
a)      Besarnya pasar dalam unit dn penerimaan
b)      Tahap siklus hidup produk
c)      Jumlah pesaing global
d)     Jumlah pesaing tingkt wilayah, dll.
Langkah-langkah dalam menganalisis strategi global terlihat pada gambar dibawah ini
 


4.      Mengidentifikasi Pesaing Utama
Menganalisis pesaing membutuhkan petunjuk berikut :
a.       Semua pesaing global diidefinisikan sebagai yang mempunyai pangsa pasar di Amerika Utara, Eropa, dan Asia yang sedikitnya mempunyai pangsa pasar 5%. Pesaing terbesar berlokasi di tiap negara induk dan wilayah utama, walaupun perusahaan tersebut tidak global.
b.      Pesaing global yang potensial
Jika memungkinkan, daftar semua pesaing harus berkisar 10 atau lebih sedikit. Daftar pasar utama membuat kerangka organisasi menjadi lebih kuat untuk kepentingan analisis informasi.
5.      Menerapkan strategi inti
6.      Seleksi Negara
7.      Mendiagnosis Potensi Globalisasi Industri
8.      Mengevaluasi potensi dan strategi global yang telah di jalankan
Terdapat tiga sumber ide utama untuk mendiagnosis kegunaan potensial strategi global, yaitu :
a.       Analisis keuntungan-keuntungan potensial dari penggunaan strategi global.
b.      Analisis pengendali-pengendali globalisasi industri.
c.       Analisis terhadap apa yang dilakukan kompetitor.
Berbagai analisis dan teknik yang dipakai dapat membantu mengdiagnosis faktor strategi global individual. Menentukan lokasi industri secara khusus merupakan isu yang paling sulit dalam strategi global.
9.      Mengevaluasi Kapabilitas Organisasi
10.  Mengembangkan program-program global[9]

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Untuk memasuki pasar internasional dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya; ekspor, pemberian lisensi, kontrak manufaktur, pemberian waralaba, dan lain-lain.
2.      Memperoleh keunggulan kompetitif di pasar global dapat dilakukan dengan mengurangi biaya vs adaptasi pada pasar lokal, serta dapat melakukan tiga strategi internasional; strategi global, strategi multidomestik, dan strategi transnasional.
3.      Dalam suatu penelitian penting mengenai daya saing internasional, agar industri suatu negara dapat berhasil di pasar global, industry tersebut harus memiliki; kondisi – kondisi faktor yang menguntungkan, kondisi – kondisi permintaan, indusri – industri yang berkaitan dan mendukung, serta strategi, struktur, dan persaingan yang teguh.
4.      Strategi global total yang paling sukses adalah keseimbangan antara over globalizing dan underglobalizing. Strategi ideal berpasangan dengan strategi globalisasi terhadap potensi globalisasi industri. Suatu bisnis disuatu industri dengan potensi globalisasi yang rendah seharusnya memiliki strategi yang tidak begitu global.

B.     Saran
Demikian makalah yang kami buat, apabila ada kekurangan maupun kesalahan dalam penulisan kami mohon maaf. Kritik dan saran yang mendukung senantiasa kami harapkan demi kesempurnaan makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Mudrajad Kuncoro. 2005. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif. Jakarta: Erlangga.
Muhammad Husni Mubarok. 2009. Manajemen Strategi. Kudus: DIPA STAIN Kudus.
Surahman Sumawihardja. 1993. Manajemen Strategik. B


[1] Muhammad Husni Mubarok, Manajemen Strategi, DIPA STAIN Kudus, Kudus, 2009, hlm. 152-153
[2] Ibid., hlm, 154-156
[3] Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, Erlangga, Jakarta, 2005, hlm.153
[4] Muhammad Husni Mubarok, Op. Cit., hlm.147
[5] Mudrajad Kuncoro, Op. Cit., hlm. 154
[6] Ibid., hlm. 155
[7] Surahman Sumawihardja, Manajemen Strategik, Ganeca Exact, Bandung, 1993, hlm. 163-164
[8] Mudrajad Kuncoro, Op. Cit., hlm. 158
[9] Ibid., hlm. 159-165

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puncak Natas Angin; Puncak dengan Jalur yang istimewa

Setelah beberapa lama merindukan angin malam diatas ketinggian, kali ini aku punya kesempatan untuk menakhlukan Puncak Natas angin bersama ...