Kamis, 03 Mei 2018

Puncak Natas Angin; Puncak dengan Jalur yang istimewa

Setelah beberapa lama merindukan angin malam diatas ketinggian, kali ini aku punya kesempatan untuk menakhlukan Puncak Natas angin bersama teman-temanku (iyus, rahmah, kampra, imran, luqman, dan aku). Natas Angin, entah kenapa dinamakan seperti itu. Yang pasti, ini adalah puncak tertinggi di jajaran gunung muria. Natas angin ini terletak di Kabupaten Kudus. Dan masuk dari salah satu bagian puncak di sekitar gunung muria.
Ketinggian maksimalnya sekitar 1700 mdpl. Lebih tinggi sedikit dari puncak songolikur, yakni di kisaran 1606 mdpl. Pendakian menuju puncaknya terbilang sulit dan menantang. Medan paling menantang ada sebelum mencapai puncaknya. Medan yang dimaksud dikenal dengan sebutan jalur naga. Jalur naga ini punya ciri khas berkelok, tanjakan curam, sempit, dan kiri kanannya jurang semua. Jadi, cukup menantang. Dan kita harus hati-hati kalau mendaki di saat malam.
Di puncaknya, pendaki bisa melihat berbagai pemandangan indah. Khususnya pemandangan kudus secara menyeluruh. Akan jauh menarik kalau dilihat di malam hari. Karena terlihat jelas kilauan lampu perkotaan dari atas.
Di puncaknya, pendaki bisa mendirikan tenda. Hal ini disebabkan puncaknya punya area yang cukup luas. Tapi harus dihati-hati juga, terkadang ada angin yang cukup kencang. Kalau tendanya tidak dikaitkan/dibenamkan secara kuat, bisa saja terangkat. Nyiksa banget kalau kejadian.
Aku saranin kalau mau buat camp, cukup dirikan di puncak abiyoso saja. Di sini sangat lumrah untuk mendirikan tenda. Malahan ada tempat bermalam juga di lokasi tersebut.
Enaknya, ada juga tempat untuk mengisi perut. Karena ada warung warga yang didirikan. Kalau mau naik, cukup bawa peralatan secukupnya saja. Sisanya bisa ditinggalkan di tenda. Ini cukup masuk akal, karena sebelum sampai puncaknya, sobat harus menaklukkan jalur naga dulu. Memang awalnya sobat akan mendapati medan menurun. Tapi kemudian akan mendaki dengan tingkat kemiringan yang cukup menyulitkan. Tentunya di jalur naga tersebut. Wajar kalau sobat direkomendasikan untuk bawa perlengkapan yang secukupnya. Cuma buat meringankan beban saja.


jalur naga yang akan di taklukan
Kalaupun tetap bersikukuh juga ga masalah. Cuma pastikan punya fisik yang kuat agar tidak mudah kecapekan. Sebenarnya, jalur pendakian natas angin ini sama saja dengan puncak 29. Jalurnya akan melewati desa rahtawu.
Sebelumnya, sobat bisa datang dari kudus terlebih dahulu. Berkendaralah menuju desa rahtawu. Sobat bisa bertanya langsung, atau sekedar melihat papan arah saja.
Desa rahtawu ini cukup dikenal, karena memang sudah menjadi lokasi wisata juga. Dari sini, sobat bisa memarkirkan kendaraan. Biaya parkir biasanya sekitar 5000 rupiah. Cukup lumrah.
Setelah memarkirkan motor. Sobat bisa Tanya tentang jalur menuju natas angin. Dari sini, warga akan sedia menunjukkannya.
Kalau mau langsung, biasanya sobat hanya perlu mendaki lurus ke atas gunung saja. Di sini, sobat akan mulai mendaki sampai puncak abiyasa. Biasanya, pendaki butuh waktu 2 jam untuk sampai di puncak tersebut. Ingat, kekuatan fisik sangat dibutuhkan. Karena jalanannya menanjak, ga ada bonus turunan sama sekali. Kalau kelelahan, bisa istirahat sebentar. Coba ambil beberapa gambar, toh pemandangannya juga keren kok.
Kalau sudah, lanjutkan perjalanan sampai di puncak abiyoso tersebut. Tapi ingat, jaga kesopanan saat mendaki di sini. Karena di puncak tersebut masih kental dengan suasana mistis. Di tempat tersebut menjadi tempat petilasan abiyasa.Kalau sobat sudah melihat gapura beraksara jawa, sudah dipastikan kalau sobat sudah sampai di puncak abiyasa. Coba cek berapa lama perjalanan sobat ke puncak tersebut.
puncak abiyasa
Setelah sampai di sini, sobat bisa istirahat sejenak, ngopi dulu juga boleh, ada banyak warung yang menyediakan kebutuhan konsumsi sobat. Jadi jangan khawatir. Setelah dirasa cukup ngopinya sobat bisa lanjutkan perjalanan kembali ke puncak Natas Angin.
Untuk mencapai puncaknya, normalnya lama perjalanan sekitar 30 menitan. Tentunya jika dihitung dari puncak abiyasa. Medannya bervariasi. Pertama kalinya, sobat akan menemukan medan yang menyenangkan. Medannya mendatar dan menurun. Baru setelah itu, sobat akan sampai di jalur yang dinamai jalur naga. Medannya menanjak, kemiringannya sampai 70an derajat, bahkan lebih. Di kanan kirinya sudah jurang. Jadi, pastikan sobat berhati-hati kalau mendaki di jalur tersebut.
Setidaknya, istirahat sebentar untuk ambil nafas. Baru lanjutkan ke atas. Setelah bisa menaklukkan jalur naga, maka sobat akan sampai di puncaknya Natas Angin. Di puncaknya sudah ada plangnya, informasi tentang natas angin dan ketinggiannya.
Kalau sudah melihat ini, berarti sobat sudah sampai di puncaknya. Tinggal sobat mau ngapain terserah, asalkan itu positif. Misalnya mengabadikan kunjungan dengan sejumlah foto.
Sekian dulu informasinya. Kalau mau muncak ke Natas Angin, jangan lupa persiapkan fisik karena jalur naga yang bakal ditemui cukup tinggi.
beberapa foto di Puncak Natas Angin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puncak Natas Angin; Puncak dengan Jalur yang istimewa

Setelah beberapa lama merindukan angin malam diatas ketinggian, kali ini aku punya kesempatan untuk menakhlukan Puncak Natas angin bersama ...