BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Di era globalisasi seperti ini, banyak perusahaan yang berdiri dengan
berbagai produk atau jasa baru yang ditawarkan. Semakin bertambahnya
perusahaan-perusahaan yang ada, tentunya akan memperketat persaingan dalam
pasar. Ketatnya persaingan menyebabkan perusahaan
berusaha untuk memenangkan persaingan dengan cara menerapkan strategi bersaing
yang tepat sehingga dapat melaksanakan serta mewujudkan tujuan-tujuan
perusahaan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Perusahaan yang tidak mampu menciptakan inovasi baru dapat dipastikan akan
sulit memenangkan persaingan di dunia global. Selain itu, dibutuhkan pula
strategi bersaing yang handal dan berorientasi ke depan, dimana perlu adanya
penyusunan strategi yang matang dan tidak main-main. Perusahaan harus memahami apa yang diinginkan
konsumen saat ini dan untuk masa mendatang. Jadi, sukses dan gagalnya suatu perusahaan sangat bergantung kepada
keunggulan bersaing yang dimiliki oleh perusahan tersebut.
B.
Rumusan
Masalah
Dari makalah yang kami buat ini,
yang dapat kami paparkan adalah sebagai berikut:
1.
Apa saja metode yang bisa dilakukan
untuk memasuki pasar global?
2.
Bagaimana agar memperoleh keunggulan
kompetitif di pasar global?
3.
Bagaimana industri suatu negara dapat
berhasil di pasar global?
4. Bagaimana strategi global total?
4. Bagaimana strategi global total?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Berbagai
Metode Memasuki Pasar Global
1.
Ekspor
Aktivitas ekspor merupakan bentuk keterlibatan
perusahaan dalam bisnis internasional yang paling sederhana. Perusahaan
menggunakan kapasitas produksi untuk menghasilkan komoditas yang berdaya saing,
serta mengalokasikan sebagai komoditasnya untuk melayani pasar luar negeri
dengan melakukan ekspor.
2.
Pemberian Lisensi
Pemberian lisensi merupakan bentuk perpindahan
beberapa hak properti perusahaan dari pemberi lisensi kepada perusahaan asing
penerima lisensi yang termotivasi. Lisensi yang diberikan berupa hak paten, hak
untuk memproses, program, hak cipta, merek, dan pengetahuan teknik atau
keahlian yang diberikan kepada penerima lisensi selama waktu tertentu dengan
imbalan berupa royalti dan untuk menghindari tarif atau kuota impor.
3.
Kontrak Manufaktur
Membuat perjanjian kontrak manufaktur merupakan cara
ekspansi ke luar negeri bagi yang belum siap untuk menjadi pemegang saham dari
perusahaan yang beroperasi di luar negeri. Kontrak manufaktur atas lini produk
dengan perusahaan asing dilakukan untuk mengeksploitasi keunggulan komparatif
lokal dalam hal teknologi, bahan baku atau tenaga kerja. Kontrak manufaktur ini
dapat berupa kontrak produksi penuh atau kontrak manufaktur parsial.[1]
4.
Pemberian Waralaba
Waralaba merupakan suatu bentuk lisensi khusus, di
mana perusahaan memberikan hak kepada terwaralaba untuk menjual produk atau
jasa yang sudah terkenal, dengan menggunakan merek atau nama dagang, prosedur
yang telah dikembangkan, dan strategi pemasaran perusahaan induk. Sebagai
imbalannya terwaralaba membayar komisi kepada perusahaan induk, yang biasanya
didasarkan pada volume penjualan pewaralaba di area pasar yang sudah
ditentukan.
5.
Usaha Patungan
Usaha patungan adalah kerja sama bisnis di mana satu
atau lebih perusahaan bergabung bersama
untuk mendirikan beberapa jenis operasi. Usaha patungan ini dapat dilakukan
antara perusahaan dengan pelaku bisnis lokal. Tiap pihak dalam patungan
menyumbang modal, ekuitas, atau kekayaan.
6.
Pembukaan Cabang
Dengan mendirikan cabang di luar negeri yang
dimiliki secara penuh, suatu perusahaan dapat menjadi kontrol menyeluruh
terhadap pemasaran, penentuan harga, keputusan produksi, dan mempertahankan
kelebihan teknologi. Cabang di luar negeri merupakan perpanjangan perusahaan di
pasar asing. Bentuk cabang di luar negeri adalah suatu unit bisnis strategi
dengan lokasi terpisah yang bertanggung jawab langsung melaksanakan tugas-tugas
operasional yang ditugaskan oleh manajemen korporat, meliputi penjualan,
layanan konsumen, dan distribusi fisik.
7.
Investasi Portofolio
Invetasi portofolio merupakan investasi dalam bentuk
penyertan surat berharga yang dapat diperjual belikan di pasar internasional,
seperti obligasi, sertifikat deposito, dan saham.
8.
Anak Perusahaan Kepemilikan Penuh
Mendirikan anak perusahaan di luar negeri dengan
kepemilikan penuh membutuhkan komitmen yang tinggi atas modal, orang dan kekayaan
melampaui batas di pasar luar negeri. Perusahaan menekankan kepemilikan penuh
atas anak perusahaannya untuk alasan pengendalian penuh dan efisiensi
manajemen. Keputusan mengenai kebijakan lini produk lokal, ekspansi, laba, dan
dividen tetap berada di tangan para manajer senior di perusahaan induk.[2]
9.
Operasi Global
Suatu perusahaan yang melakukan globalisasi operasi
akan dapat mengambil peluang bisnis yang terdapat diseluruh dunia dan tidak
terbatas pada sektor tertentu. Hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa konsumen
di seluruh dunia semakin sama dalam selera, tujuan penggunaan produk, atribut
produk yang dikehendaki, dan persyaratan terhdap produk yang diinginkan.
B. Memperoleh Keunggulan Kompetitif Di Pasar
Global
1.
Mengurangi Biaya vs Adaptasi pada Pasar Lokal
Perusahaan harus menstandardisasi produk dan
jasanya untuk kebutuhan pasar secara global. Pendekatan yang diberikannya
didasarkan pada tiga asumsi utama :
a. Kebutuhan dan keinginan konsumen secara keseluruhan semakin homogen. Disini perusahaan harus dapat
mengidentifikasi segmen konsumen secara global.
b. Orang-orang diseluruh dunia rela berusaha
untuk mendapatkan keinginannya yang berhubungan dengan fitur produk, fungsi,
desain, dan hal-hal lain seperti produk berharga murah dengan kualitas yang baik.
c. Skala ekonomi pada produksi dan pemasaran
dapat diperoleh dengan memasok pasar global. Perspektif ini perlu memperhatikan
tiga hal. Pertama, pengembangan teknologi dengan penggunaan mesin memungkinkan
skala ekonomi terpenuhi dan tidak memerlukan produksi pada satu produk
terstandarisasi. Kedua, biaya produksi hanya merupakan satu komponen dan sering
menjadi hal yang penting untuk menentukan total biaya pembuatan produk. Ketiga,
strategi perusahaan tidak boleh product-driven.[3]
2. Tiga strategi Internasional
a. Strategi global
Strategi global merupakan strategi yang menawarkan
produk-produk standar ke berbagai pasar di berbagai Negara yang berbeda.
Strategi ini untuk mendekati pasar dunia dengan produk-produk yang
terstandarisasi. Strategi global menekankan pada biaya rendah yang dapat
tercapai dengan menekankan pada skala ekonomi dimana produk dan jasa yang
dihasilkan terstandarisasi dan tersentralisasi pada operasi di beberapa lokasi.
Produk tersebut diciptakan, untuk konsumen yang
menyukai produk standar dengan harga murah yang dihasilkan oleh perusahaan
global yang menggunakan operasinya di seluruh dunia untuk bersaing dengan pasar
lokal. Unit yang digunakan untuk produksi/operasi di setiap Negara diasumsikan
saling tergantung dan menawarkan lebih banyak peluang untuk mendayagunakan
inovasi yang dikembangkan pada berbagai tingkat perusahaan.[4]
Seperti yang terlihat pada gambar di atas ini, perusahaan yang menekankan
pada biaya rendah biasanya mengadopsi strategi global. Strategi global
menekankan pada skala ekonomi dengan produk dan jasa yang terstandadisasi dan juga
tersentralisasi pada operasi di beberapa lokasi. Satu keunggulan strategi
global berasal dari inovasi perusahaan yang muncul dari usaha setiap unit
bisnis atau perusahaan corporat, yang dapat ditrasfer secara mudah ke lokasi
yang lain walaupun biaya dapat diminimalkan perusaan yang mengadopsi strategi
ini pada umumnya harus memanfaatkan peluang untuk pertumbuhan pendapatan
mengingat perusahaan tidak berinvestasi pada sumber daya yang ekstensif untuk
adaptasi yang ditawarkan dari satu pasar ke pasar lain. Strategi global paling
tepat digunakan ketika terdapat tekanan yang kuat untuk mengurangi biaya
produksi dan sedikitnya tekanan untuk mengadaptasi pasar lokal. Keunggulan lain
dari strategi global adalah bahwa strategi ini memungkinkan perusahaan untuk menciptakan
level kualitas yang standar secara global.
Selain keunggulan strategi ini, ada hal-hal yang perlu diperhatikan
perusahaan yang berhubungan dengan risiko penggunaan strategi global, yaitu :
1) Perusahaan yang dapat menikmati skala ekonomi
hanya dapat berkonsentrasi pada sumber daya yang scale-sensitive dan aktivitas
pada satu atau beberapa lokasi.
2) Konsentrasi geografis pada kegiatan perusahaan
cenderung menutup kegiatan tersebut dari target pasar.
3) Mengonsentrasikan kegiatan pada satu lokasi
membuat perusahaan menjadi tergantung pada lokasi tersebut.[5]
Adanya perkembangan lingkungan
bisnis yang senantiasa berubah menjadikan strategi global menjadi lebih efektif
dibandingkan dengan strategi multilokal. Perubahan lingkungan ini mencakup
antara lain :
1)
Adanya kesamaan
selera konsumen di beberapa Negara.
2)
Investasi
teknologi menjadi mahal untuk diamortisasi di satu pasar saja. Profit akan
diperoleh bila investasi teknologi dilakukan di negara yang memiliki nilai kurs
yang tinggi membeli aset di suatu negara yang tingkat kursnya rendah.
3)
Demikian juga
dengan halnya bila investasi dilakukan di suatu negara NIB (Negara Industri
Baru) yang menawarkan tempat pendirian pabrik dengan biaya rendah serta biaya
tenaga kerja yang murah.
4)
Pesaing yang
mampu beradaptasi dengan persaingan dari suatu kompetisi antarnegara menjadi
kompetisi global.
5)
Revolusi dalam
bidang komunikasi dan informasi. Adanya perkembangan berkelanjutan dalam
perjalanan udara, komputer, satelit dan komunikasi mempermudah untuk
berkomunikasi dan mengontrol dari jauh.
b.
Strategi
Multidomestik
Seperti halnya gambar diatas
perusahaan yang menekankan pada diferensiasi produk dan jasa untuk dapat
beradaptasi dengan pasar lokal, biasanya menggunakan strategi multidomestik.
Strategi multidomestik berbeda dengan strategi global, pembuatan keputusan pada
perusahaan cenderung lebih terdesentralisasi dalam hal pembuatan produk dan
juga dengan desentralisasi memungkinkan perusahaan untuk dapat merespon pasar
secara cepat apabila terdapat perubahan permintaan. Beberapa resiko yang
berhubungan dengan adopsi strategi multidomestik diperusahaan :
1)
Pada umumnya,
adopsi lokal pada produk dan jasa dapat meningkatkan struktur biaya perusahaan.
2)
Konsisten
dengan aspek lain dalam pemasaran global, derajat optimal dari adaptasi lokal
berkembang setiap waktunya.[6]
c.
Strategi
Transnasional
Perusahaan multi nasional mengadopsi
strategi transnasional yang mencoba mengoptimalkan tarik ulur (trade-off)
antara efisiensi, adaptasi lokal, dan pembelajaran. Perusahaan mencari
efisiensi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif secara global. Sedangkan
adaptasi lokal bertujuan sebagai alat
fleksibilitas operasi internasional. Seperti halnya strategi multidomestik dan
global, terdapat resiko dan situasi yang menantang untuk dapat menerapkan
strategi transnasional :
1)
Pilihan pada
lokasi yang terlihat optimal tidak dapat menjadi jaminan kualitas dan biaya
dari faktor input (seperti pekerja, material, dan lain-lain) juga akan menjadi
optimal.
2)
Walaupun
pemindahan pengetahuan dapat menjadi sumber utama dari keunggulan kompetitif,
hal tersebut tidak dapat terjadi otomatis. Agar dapat melakukan transfer
pengetahuan, penting bagi sumber pengetahuan, target unit, dan perusahaan induk
untuk mengetahui nilai potensial dari pengetahuan yang unik.
C.
Industri
Suatu Negara Dapat Berhasil Di Pasar Global
Dalam suatu penelitian penting mengenai daya saing
internasional, agar industri suatu negara dapat berhasil di pasar global,
industry tersebut harus memiliki :
1.
Kondisi – kondisi faktor yang
menguntungkan
Hal Ini mencakup terdapatnya sumber – sumber daya
kunci (termasuk keterampilan, infrastruktur, dan lembaga penelitian).
Penelitian Michael Porter juga menemukan, bila negara – negara mempunyai faktor
kelemahan tertentu, mereka akan di paksa berinovasi untuk mengatasi (atau
menghindari) masalah-masalah tersebut. Hal ini, pada saatnya, membentuk dasar
dari keunggulan kompetitif (misalnya, bila sejak awal biaya energi di suatu
negara tinggi, maka hal tersebut memaksa perlunya dikembangkan produk – produk
dan proses – proses yang hemat energi, yang kemudian di perlukan di seluruh
dunia).
2.
Kondisi – kondisi permintaan
Di dalam negeri harus ada permintaan yang kuat akan
produk – produk yang canggih. Konsumen dalam negeri yang penurut merupakan
kerugian, karena mereka tidak mendesak industri untuk berinovasi dan mencapai
yang terbaik.
3.
Indusri – industri yang berkaitan dan
mendukung
Suatu jaringan industri yang mendukung dan berkaitan
akan membantu indutri untuk mencapai keunggulan global.
4. Strategi,
struktur, dan persaingan yang teguh
Dari
faktor-faktor ini, barang kali yang paling penting adalah jangkauan persaingan
pada industri dalam negeri. Bukti- bukti secara kuat mendukung pandangan bahwa
persaingan dalam negeri adalah sangat penting. Sebaliknya, bila pemerintah
mendorong merger untuk menciptakan monopoli dalam negeri (untuk mendapatkan
‘masa kritis’ yang di perlukan untuk menjadi pemain global), secara keseluruhan
monopoli tersebut tidak berhasil menetapkan posisi di dunia. Persaingan yang
pahit diantara perusahaan-perusahaan setempat telah menjadi pemacu inovasi.[7]
D.
Strategi Global Total
Strategi global total yang paling
sukses adalah keseimbangan antara over globalizing dan underglobalizing.
Strategi ideal berpasangan dengan strategi globalisasi terhadap potensi
globalisasi industri. Suatu bisnis disuatu industri dengan potensi globalisasi
yang rendah seharusnya memiliki strategi yang tidak begitu global.[8]
1.
Melakukan
Analisis Strategi Global
Salah satu tantangan terbesar bagi
manajer global adalah memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk memformulasi
dan mengimplementasikan strategi global. Sering kali, informasi lengkap hanya
mencakup level suatu negara umum, belum mencapai informasi yang lebih rinci.
2.
Mengembangkan
Program Global
a)
Mendirikan tim
global
b)
Mendefinisikan
bisnis
c)
Mengidentifiksi
pasar kunci
3.
Mencari
informasi di tiap wilayah atau Negara
Berikut ini
merupakan sekumpulan informasi yang dibutuhkan untuk tiap pasar di suatu
Negara:
a)
Besarnya pasar
dalam unit dn penerimaan
b)
Tahap siklus
hidup produk
c)
Jumlah pesaing
global
d)
Jumlah pesaing
tingkt wilayah, dll.
Langkah-langkah dalam menganalisis
strategi global terlihat pada gambar dibawah ini
4.
Mengidentifikasi
Pesaing Utama
Menganalisis
pesaing membutuhkan petunjuk berikut :
a.
Semua pesaing
global diidefinisikan sebagai yang mempunyai pangsa pasar di Amerika Utara,
Eropa, dan Asia yang sedikitnya mempunyai pangsa pasar 5%. Pesaing terbesar
berlokasi di tiap negara induk dan wilayah utama, walaupun perusahaan tersebut
tidak global.
b.
Pesaing global
yang potensial
Jika memungkinkan, daftar semua pesaing harus berkisar 10 atau
lebih sedikit. Daftar pasar utama membuat kerangka organisasi menjadi lebih
kuat untuk kepentingan analisis informasi.
5.
Menerapkan
strategi inti
6.
Seleksi Negara
7.
Mendiagnosis
Potensi Globalisasi Industri
8.
Mengevaluasi
potensi dan strategi global yang telah di jalankan
Terdapat tiga sumber ide utama untuk
mendiagnosis kegunaan potensial strategi global, yaitu :
a.
Analisis
keuntungan-keuntungan potensial dari penggunaan strategi global.
b.
Analisis
pengendali-pengendali globalisasi industri.
c.
Analisis
terhadap apa yang dilakukan kompetitor.
Berbagai analisis dan teknik yang dipakai dapat membantu
mengdiagnosis faktor strategi global individual. Menentukan lokasi industri
secara khusus merupakan isu yang paling sulit dalam strategi global.
9.
Mengevaluasi
Kapabilitas Organisasi
10.
Mengembangkan
program-program global[9]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Untuk memasuki pasar internasional dapat
dilakukan dengan berbagai cara diantaranya; ekspor, pemberian lisensi, kontrak
manufaktur, pemberian waralaba, dan lain-lain.
2.
Memperoleh keunggulan
kompetitif di pasar global dapat dilakukan dengan mengurangi biaya vs adaptasi pada pasar lokal, serta dapat melakukan tiga strategi internasional; strategi
global, strategi multidomestik, dan strategi transnasional.
3.
Dalam suatu penelitian penting mengenai
daya saing internasional, agar industri suatu negara dapat berhasil di pasar
global, industry tersebut harus memiliki; kondisi – kondisi faktor yang
menguntungkan, kondisi – kondisi permintaan, indusri – industri yang berkaitan
dan mendukung, serta strategi, struktur, dan persaingan yang teguh.
4.
Strategi global
total yang paling sukses adalah keseimbangan antara over globalizing dan
underglobalizing. Strategi ideal berpasangan dengan strategi globalisasi
terhadap potensi globalisasi industri. Suatu bisnis disuatu industri dengan
potensi globalisasi yang rendah seharusnya memiliki strategi yang tidak begitu
global.
B.
Saran
Demikian makalah yang kami buat,
apabila ada kekurangan maupun kesalahan dalam penulisan kami mohon maaf. Kritik
dan saran yang mendukung senantiasa kami harapkan demi kesempurnaan makalah
selanjutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Mudrajad
Kuncoro. 2005. Strategi Bagaimana Meraih
Keunggulan Kompetitif. Jakarta: Erlangga.
Muhammad
Husni Mubarok. 2009. Manajemen Strategi. Kudus:
DIPA STAIN Kudus.
Surahman
Sumawihardja. 1993. Manajemen Strategik. B
[1] Muhammad Husni Mubarok, Manajemen Strategi, DIPA STAIN Kudus,
Kudus, 2009, hlm. 152-153
[2] Ibid., hlm, 154-156
[3] Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan
Kompetitif, Erlangga, Jakarta, 2005, hlm.153
[4] Muhammad Husni Mubarok, Op. Cit., hlm.147
[5] Mudrajad Kuncoro, Op. Cit., hlm. 154
[6] Ibid., hlm. 155
[7] Surahman Sumawihardja, Manajemen Strategik, Ganeca Exact,
Bandung, 1993, hlm. 163-164
[8] Mudrajad Kuncoro, Op. Cit., hlm. 158
[9] Ibid., hlm. 159-165