Selasa, 23 September 2014

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Pendahuluan
Pelatihan dan pengembangan sering kita dengar dalam dunia kerja. Hal ini dapat diasumsikan bahwa pelatihan dan pengembangan sangat penting bagi tenaga kerja untuk menguasai pekerjaan yang dijabat atau akan dijabat kedepan.
Pelatihan dan pengembangan sering dilakukan sebagai upaya meningkatkan kinerja para tenaga kerja yang dianggap belum mampu untuk mengemban pekerjaannya karena factor perkembangan kebutuhan perusahaan dan organisasi. Secara deskripsi tertentu potensi para pekerja mungkin sudah memenuhi syarat atau criteria pada pekerjaannya, tapi secara actual para pekerja harus mengikuti atau mengimbangi perkembangan lingkungan kerja. Hal ini mendorong perusahaan untuk memfasilitasi pelatihan dan pengembangan karir para tenaga kerja guna mendapatkan hasil kinerja yang baik, efektif dan efisien. Dalam kaitannya dengan tema ini, pemakalah mencoba menyajikan poin penting dalam pelatihan dan pengembangan.

B.     Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:
1.      Apakah pengertian pelatihan dan pengembangan?
2.      Apakah tujuan dan manfaat dari pelatihan dan pengembangan?
3.      Apa sajakah tahap pelatihan?
4.      Bagaimana metode pelatihan dan pengembangan?
5.      Bagaimana menentukan kebutuhan pelatihan?
6.      Bagaimana pengembangkan karir itu?


BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan adalah proses sistematik pengubahan perilaku para pegawai dalam suatu arah guna meningkatkan tujuan-tujuan organisasional. Pelatihan dan pengembangan penting karena keduanya merupakan cara yang digunakan oleh organisasi untuk mempertahankan, menjaga, memelihara pegawai publik dalam organisasi dan sekaligus meningkatkan keahlian para pegawai untuk kemudian dapat meningkatkan produktivitasnya.
Pelatihan biasanya dimulai dengan orientasi yakni suatu proses dimana para pegawai diberi informasi dan pengetahuan tentang kepegawaian, organisasi dan harapan- harapan untuk mencapai performen tertentu. Dalam pelatihan diciptakan suatu lingkungan dimana para pegawai dapat memperoleh atau mempelajari sikap dan keahlian, dan perilaku yang spesifik yang berkaitan dengan pegawai. Disamping itu pelatihan diberikan instruksi untuk mengembangkan keahlian-keahlian yang dapat langsung terpakai pada pegawai, dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai pada jabatan yang didudukinya sekarang.[1]
Jika program pelatihan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan masa kini, maka pengembangan diarahkan pada upaya-upaya untuk meningkatkan kemampuan karyawan pada masa yang akan datang. Pengembangan berupaya untuk meningkatkan kemampuan seseorang untuk memahami dan mengintepretasikan pengetahuan bukan mengajarkan keterampilan teknis. Program pengembangan lebih diarahkan pada karyawan setingkat manajer atau eksekutif. Sedangkan pelatihan dikhususkan pada karyawan teknis sehingga materi pengembangan sedikit berbeda dengan materi pelatihan.[2]
Perbedaan pelatihan dengan pengembangan, Henry Simamora menjelaskan bahwa pelatihan (training) diarahkan untuk membantu karyawan menunaikan kepegawaian mereka saat ini secara lebih baik, sedangkan pengembangan (development) adalah mewakili suatu investasi yang berorientasi ke masa depan dalam diri pegawai. Pelatihan mempunyai focus yang agak sempit dan harus memberikan keahlian-keahlian yang akan memberikan manfaat bagi organisasi secara cepat. Pengembangan didasarkan pada kenyataan bahwa seorang pegawai akan membutuhkan serangkaian pengetahuan, keahlian dan kemampuan yang berkembang supaya bekerja dengan baik dan sukses pada posisi yang ditemui selama karirnya. Demikian juga pelatihan dibedakan dengan pendidikan. Tujuan pendidikan lebih luas, yaitu mengembangkan individu. Biasanya pendidikan dianggap sebagai pendidikan formal disekolah, akademik atau perguruan tinggi; sedang pelatihan lebih berorientasi pada kejuruan (vocationally oriented) dan berlangsung pada lingkungan organisasi.[3]

2.      Tujuan dan Manfaat Pelatihan dan Pengembangan
Menurut henry simamora tujuan pelatihan dan pengembangan meliputi:
a.       Memperbaiki kinerja, memutakhirkan keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan teknologi.
b.      Mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru supaya menjadi kompeten dalam pegawai.
c.       Membantu memecahkan persoalan operasional
d.      Mempersiapkan karyawan untuk promosi
e.       Memenuhi kebutuhan-kebutuhan pertumbuhan pribadi.
Tujuan lainnya ialah mempunyai andil yang besar dalam menentukan efektifitas dan efisiensi organisasi.
Adapun manfaat dari pelatihan dan pengembangan
a.       Meningkatkan kualitas dan produktivitas
b.      Menciptakan sikap
c.       Loyalitas
d.      Kerjasama yang lebih menguntungkan
e.       Memenuhi kebutuhan perencanaan SDM

3.      Tahapan Pelatihan
Program pelatihan mempunyai tiga tahap aktifitas yang mencakup;
1)      Penilaian kebutuhan pelatihan (need assessment) merupakan proses penentuan kebutuhan pelatihan yang dilakukan secara sistematis dan obyektif,  tujuannya adalah mengumpulkan informasi untuk menentukan dibutuhkannya atau tidaknya program pelatihan.
2)      Pengembangan program pelatihan (development), ada 2 kategori dalam mengklasifikasikan metode pelatihan yaitu ;
a)       Informational methods, metode yang menggunakan pendekatan satu arah, dimana informasi disampaikan kepada peserta pelatihan oleh para pelatih. Metode ini cocok untuk mengajarkan materi factual, keterampilan dan sikap.
b)      Experimental methods, metode ini mengutamakan komunikasi yang luwes, fleksibel, lebih dinamis baik dengan instruktur maupun peserta langsung menggunakan alat-alat yang tersedia. Metode ini digunakan untuk mengajarkan kemampuan kognitif dan phisikal serta kecakapan. Metode ini bertujuan untuk merancang lingkungan pelatihan dan metode-metode pelatihan yang dibutuhkan guna mencapai tujuan pelatihan.
3)      Evaluasi program pelatihan (evaluation). Untuk menilai efektivitas pelatihan dapat dievaluasi dengan menggunakan indikator;
a)      Reaksi, seberapa baik peserta menyenangi pelatihan
b)      Belajar (learning) seberapa jauh para peserta mempelajari fakta-fakta, prinsip-prinsip dan pendekatan-pendekatan dalam sebuah latihan
c)      Hasil-hasil (organizational) seberapa jauh perilaku pegawai berubah karena pelatihan dan apakah ada kenaikan produktivitas atau penurunan yang telah dicapai, dan
d)     Efektivitas biaya untuk mengetahui besarnya biaya yang dihabiskan untuk program pelatihan dan apakah besarnya biaya pelatihan sebanding dengan tujuan program pelatihan.  Intinya bertujuan untuk menguji dan menilai apakah program-program pelatihan yang telah dijalani secara efektif mampu mencapai tujuan yang telah ditentukan.[4]

4.      Metode Pelatihan dan Pengembangan
a.       Metode Pelatihan
                        Menurut Jucius training meliputi:[5]
a)      On-the-job training (latihan di tempat kerja)
      Latihan dilakukan ditempat kerja. Sedangkan pelatihan tersebut terselenggara melekat dengan pekerjaan yang menjadi tugasnya. Pemberi latihan adalah pegawai yang sudah cukup lama dan berpengalaman di bidangnya.
b)      Vestible training
      Metode pelatihan ini berupa kursus singkat yang direkayasa sehingga kondisi dan fasilitas kursus mendekati situasi kerja yang sebenarnya. Kursus dilakukan secara terpisah dengan tempat kerja, dan memerlukan instruksi kusus.
c)      Apprenticeship training (magang)
      Pegawai baru dimagangkan pada seseorang yang ahli dalam bidang tertentu. Para magang bekerja dan berlatih di bawah pengawasan langsung ahli tersebut. Biasanya metode ini digunakan untuk jenis pekerjaan yang menggunakan skill tinggi.
d)     Internship training
      Program pelatihan yang dilakukan sebuah lembaga perusahaan atau instansi pemerintahan, untuk memberikan latihan kepada para siswa atau mahasiswa. Peserta yang lulus dengan predikat baik dapat memperoleh kesempatan untuk bekerja pada instansi atau perusahaan tersebut.
e)      Learner training (training siswa)
      Terkadang perusahaan dihadapkan dengan permasalahan banyaknya tumpukan tugas yang perlu segera diselesaikan. Sedangkan pekerjaan tersebut memerlukan tenaga setengah terampil dalam jangka pendek. Oleh karena itu perusahaan mengirimkan sejumlah tenaga kerja terampil untuk mengikuti pelatiha yang diadakan pada sekolah kejuruan tertentu.
f)       Outside course
      Merupakan metode training yang dilakukan oleh suatu lembaga professional bekerjasama dengan suatu perusahaan tertentu.
g)      Retraining and upgrading
      Metode training ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas ketrampilan pegawai untuk mengantisipasi kondisi lingkungan yang senantiasa berubah dan berkembang. Dengan demikian kebutuhan tenaga yang sesuai perkembangan teknologi dan lingkungan dapat terpenuhi.



b.      Metode Pengembangan
Metode utama dalam program pengembangan SDM, yang sampai sekarang masih digunakan oleh beberapa organisasi diantaranya;[6]
a)      Off-site dan on-site yang dirancang secara khusus untuk karyawan organisasi
b)      Short course yang ditawarkan oleh lembaga konsultan atau universitas
c)      Executive MBA program
d)     University program dimana peserta datang ke suatu universitas

5.      Menentukan kebutuhan pelatihan
               Perubahan organisasi dan lingkungan menuntut perlunya diadakan program pelatihan dan pengembangan. Bagaimaapun semua personel yang ada dalam organisasi harus selalu mengikuti perkembangan dan perubahan tersebut. Yang terpenting dalam pelatihan dan pengembangan adalah mengetahui apa yang dibutuhkan. Goldstein dan bukton (1982) mengemukakan ada tiga analisis kebutuhan pelatihan dan pengembangan, yaitu :[7]
a.       Analisis organisasi. Dalam hal ini manajer perlu menganalisis tujuan dari organisasi, sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Analisis organisasi dapat dilakukan dengan cara mengadakan survey mengenai sikap karyawan terhadap kepuasan kerja dan presepsi kerja.
b.      Analisis persyaratan kerja. Keterampilan dan pengetahuan yang dipersyaratkan dalam uraian pekerjaan diperiksa kembali, jika ditemukan karyawan yang tidak memenuhi persyaratan maka mereka merupakan calon bagi program pelatihan.
c.       Analisis karyawan. Analisis ini difokuskan pada identifikasi khusus kebutuhan training bagi karyawan yang bekerja pada jobnya. Kebutuhan pelatihan karyawan dapat dianalisa secara individu maupun kelompok.
          Alasan utama pentingnya kebutuhan pelatihan dan pengembangan ini adalah sebagai berikut :
a.       Adanya karyawan baru. Karyawan baru sangat memerlukan pelatihan orientasi, mereka perlu memahami tujuan, aturan-aturan dan pedoman kerja yang ada pada organisasi perusahaan. Begitu pula mereka perlu memahami kewajiban-kewajiban, hak dan tugasnya sesuai dengan jobnya.
b.      Adanya penemuan baru. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, banyak ditemukan peralatan-peralatan baru yang lebih canggih dari pada peralatan yang digunakan sebelumnya. Karyawan yang akan menggunakan peralatan baru tersebut perlu.
                   Tiga alasan utama diperlukannya program pengembangan bagi manajer;
a.       Adanya keusangan karyawan yang disebabkan oleh ketidakmampuan karyawan untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan lingkungan teknologi.
b.      Perubahan sosioteknis, seperti peningkatan penggunaan mesin-mesin
c.       Perputaran tenaga kerja

6.      Pengembangan Karir
Penetapan karir seseorang merupakan lagkah awal untuk jenjang karirnya. System pengembangan karir merupakan usaha secara formal dan terorganisir serta terencana untuk mencapai keseimbangan antara kepentingan karir individu dengan organisasi secara keseluruhan. Salah saru keuntungan program pengembangan karir adalah adanya komunikasi yang lebih baik antara manajer dengan pegawai serta organisasi secara utuh. Secara umum manfaat pengembangan karir adalah :
a.       Mengembangkan prestasi pegawai.
b.      Mencegah terjadinya pegawai yag minta berhenti untuk pindah kerja, dengan cara meningkatkan loyalitas pegawai.
c.       Sebagai wahana untuk memotivasi pegawai agar dapat mengembangkan bakat dan kemampuannya.
d.      Mengurangi subyektivitas dalam promosi.
e.       Memberikan kepastian hari depan.
f.       Sebagai usaha untuk mendukung organisasi memperoleh tenaga yang cakap dan trampil dalam melaksanakan tugas.
         Pengembangan karir dalam suatu organisasi dibutuhkan pengujian atas dua proses utama;
a.       Career Planning. Bagaimana orang merencanakan dan mewujudkan karirnya sendiri, yaitu suatu usaha seseorang secara sengaja untuk menjadi lebih sadar dan tahu akan ketrampilannya sendiri, kepentingan, pilihan nilai, peluang dan hambatan untuk kepentingan tujuan yang terkait dengan karirnya.
b.      Career Management. Yaitu bagaimana orgaisasi mendisain dalam melaksanakan program karir anggotanya. Proses ini merupakan usaha formal, terorganisir dan terencana untuk menapai keseimbangan antara keinginan karir individu dengan persyaratan tenaga kerja organisasi.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah di sebutkan dapat di simpulkan bahwa:
1.      Pelatihan adalah proses sistematik pengubahan perilaku para pegawai dalam suatu arah guna meningkatkan tujuan-tujuan organisasional. Pelatihan dan pengembangan penting karena keduanya merupakan cara yang digunakan oleh organisasi untuk mempertahankan, menjaga, memelihara pegawai public dalam organisasi dan sekaligus meningkatkan keahlian para pegawai untuk kemudian dapat meningkatkan produktivitasnya.
2.      Tujuan dari pelatihan dan pengembangan diantaranya, memperbaiki kinerja, memutakhirkan keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan teknologi. Mengurangi waktu belajar begi karyawan baru supaya menjadi kompeten dalam pegawai.
3.      Program pelatihan mempunyai tiga tahap aktifitas yang mencakup; Pengembangan program pelatihan (development), Evaluasi program pelatihan (evaluation), Evaluasi program pelatihan (evaluation).
4.      Metode Pelatihan dan Pengembangan memiliki berbagai fariasi tergantung kebutuhan perusahan, metode mana yang akan digunakan.
5.      Ada tiga analisis kebutuhan pelatihan dan pengembangan, yaitu; Analisis organisasi, Analisis persyaratan kerja, Analisis karyawan.

B.     Penutup
Demikian makalah ini kami buat. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan dan pembahasan makalah ini kami mohon maaf. Kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan untuk lebih baiknya makalah yang kami buat selanjutnya. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.



[1] Ambar T. Sulistiyani Rosidah, Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta : graham ilmu, 2003), hlm 175
[2]  Sri Budi Catika Yuli, SE., MM , Manajemen Sumber daya Manusia (Malang : UMM Press, 2005), hlm 87

[3] Ambar T. Sulistiyani Rosidah , Op.cit, hlm. 176
[4] Ambar T. Sulistiyani Rosidah, Ibid, hal. 178-179
[5] Ambar T. Sulistiyani Rosidah, Ibid, hal. 183
[6] Sri Budi Catika Yuli, SE., MM, op.cit, hal. 88
[7] Sri Budi Catika Yuli, SE., MM, ibid, hal. 75-76

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puncak Natas Angin; Puncak dengan Jalur yang istimewa

Setelah beberapa lama merindukan angin malam diatas ketinggian, kali ini aku punya kesempatan untuk menakhlukan Puncak Natas angin bersama ...