Jumat, 22 September 2017

Awal pendakian : Puncak 29 Kudus



Puncak 29 yang letaknya di daerah Rahtawu Kudus adalah puncak pertama yang aku kunjungi. Berawal dari iseng sekarang jadi kesemsem dan ketagihan dengan panorama indah yang disuguhkan diatas ketinggian. Puncak 29 adalah salah satu puncak tertinggi di pegunungan Muria dengan ketinggian kurang lebih 1603 Mdpl, walaupun masih kalah dengan Puncak Natas Angin (puncak yang masih satu wilayah dengan puncak 29) yang memiliki ketinggian sekitar 1700 Mdpl, tapi nyatanya Puncak 29 lebih populer dan banyak diminati para pecinta alam. Puncak 29 memiliki 2 jalur, yaitu melalui Desa Rahtawu di Kabupaten Kudus dan Desa Tempur di Kabupaten Jepara. Dari kedua jalur tersebut, jalur melalui Desa Rahtawu adalah yang paling populer di kalangan pendaki.


Aku bersama teman-teman (iyus, elin, rahmah, mamo, imran, fian dan satu temannya) mengawali perjalanan dari STAIN Kudus menggunakan sepeda motor sekitar jam 5 sore menuju ke desa Rahtawu, yaitu desa tertinggi untuk memulai pendakian. Sampai di basecamp pendakian tepat setelah adzan magrib. Sesampainya di basecamp kami menunaikan ibadah sholat magrib terlebih dahulu kebetulan dekat basecamp terdapat mushola yang bisa digunakan para pendaki muslim untuk menjalankan kewajibannya.


Setelah selesai kami mengechek kelengkapan barang bawaan, dirasa sudah cukup kami siap melakukan pendakian dan awal masuk kita diwajibkan membayar biaya retribusi senilai Rp. 2000,- per orang. Tak lupa kita berdoa untuk keselamatan kita dalam pendakian kali ini.


Kita mulai berjalan, melangkahkan kaki untuk mencapai puncak dengan ketinggian 1603 mdpl ini sekitar pukul 08.00 malam. Sesekali kami beristirahat memulihkan tenaga yang sedikit demi sedikit terkuras. Jalur pendakian Puncak 29 Gunung Muria bisa dibilang cukup menantang namun tidak terlalu sulit, pertama kita akan disuguhkan trek jalur datar hingga sampai di Pos 3, setelah melewati Pos 3 kita akan disuguhkan sedikit tanjakan hingga sampai di Pos 4 Sendang Buton. Tepat sebelum Pos 4 Sendang Buton ini (setelah melewati Pos 3) kita akan menemui sebuah pertigaan, dimana jika kita belok ke kanan maka akan menuju Pos 4 Sendang Buton, dan jika lurus kita akan langsung menuju Puncak tanpa melewtai Pos 4 Sendang Buton.


Bagi kamu yang tidak terlalu banyak membawa perbekalan lebih disarankan untuk memilih jalur menuju Pos 4 Sendang Buton, selain jalurnya lebih ringan, kita juga bisa bertemu dengan warga sekitar dan pendaki lain.


Hampir dua jam kita berjalan sampailah kita di sendang buton, kita beristirahat sejenak dan menunaikan ibadah sholat isya' kebetulan disini juga ada mushola. Setelah selesai sholat kita memutuskan untuk tidur beberapa jam ditempat yang sudah tersedia. Jadi untuk kamu yang tidak ingin ribet membawa perlengkapan pendakian yang lengkap seperti tenda, perbekalan dll, jangan khawatir disini ada tempat yang nyaman (beratap dan beralaskan karpet) khusus untuk pendaki betistirahat.


Ada banyak sekali sumber air di jalur pendakian Puncak 29 Gunung Muria melalui Desa Rahtawu ini, karena kita akan melewati banyak aliran sungai, selain itu terdapat mata air di Pos 4 (Sendang Buton) yang bisa kita gunakan untuk mengisi persediaan air minum dan bisa juga untuk mandi. Oh iya, terdapat warung di setiap Pos menuju Puncak 29 jadi selain bisa untuk makan, kita juga bisa numpang istirahat.


Karena terdapat banyak warung di setiap Pos, dan juga terdapat tempat istirahat, sebenarnya kita bisa mendaki tanpa perlu membawa peralatan lengkap seperti tenda maupun perbekalan logistik, kita hanya perlu membawa pakian ganti (jika diperlukan), dan obat-obatan saja. Jadi kita tidak perlu memikirkan masalah logistik dan tempat camp, tapi untuk berjaga-jaga apabila kamu datang ketika musim liburan dan kawatir tidak kebagian tempat, maka tidak ada salahnya untuk membawa tenda.


Waktu menunjukan pukul 02.30 pagi, kita bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan. Yang mulanya jalur trek dari baschamp sampai di pos 4 merupakan jalur datar yang sedikit menanjak, setelah itu jalur akan silih berganti dengan jalur datar dan tanjakan hingga kamu sampai di Pos 5, dari Pos 5 menuju Puncak 29 jalur akan didominasi oleh tanjakan. Kurang lebih 1 setengah jam kita sampai dipuncak dengan perasaan begitu bahagia. Sembari menunggu matahari muncul diufuk timur kita mampir di warung yang ada dipuncak 29 ini, memesan beberapa minuman hangat untuk menghangatkan tubuh😁setelah itu kita menuju tempat yang sedikit lebar (puncak utama) untuk menyaksikan matahari terbit, dimana pendaki lainpun sudah banyak yang berada disana.


Puas menikmati pemandangan dan berfoto2 kita memutuskan untuk turun sekitar pukul 08.00 dan sampai di basechamp sekitar pukul 12.00. Bagi kamu yang ingin mendaki dimanapun tempatnya tetap jaga kelestarian dan jangan meninggalkan jejak seperti coretan, sampah, dan segala macam yang dapat mengganggu keindahan alam yang telah disuguhkan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Perubahan Tema Postingan di Palupiiz Blogspot

Hai para pembaca setia palupiiz blogs, kali ini aku mau ngumumin bahwasannya tema postingan yang ada di palupiiz blogs akan berubah. Dari yang mulanya berisi tentang berbagai materi dibangku perkuliahan kini palupiiz blogspot akan memosting tentang beberapa pengalamanku menjelajahi objek wisata dibeberapa tempat di pulau Jawa. Mungkin ada beberapa dari kalian yang bertanya-tanya kenapa hanya di pulau Jawa, jawabannya simpel karena aku asli Jawa, dan meskipun hobby dolan tapi aku belum pernah dolan jauh (misal; luar pulau atau bahkan luar negeri) #mendadaksedih..yah tau sendiri sebagai manusia yang belum berpenghasilan sendiri sedikit kesulitan memenuhi keinginan untuk bepergian kemana-mana, terutama untuk perjalanan yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit!!(curcol).

kembali lagi ke topik permasalahan ya gays,
Meskipun tema yang aku angkat dalam postingan selanjutnya berbeda dengan tema terdahulu, aku berharap semoga blogs ini dapat memberikan manfaat bagi aku secara pribadi dan bagi pembaca pada umumnya, Aminn...

So..Jangan lewatkan setiap postingan terbaru dari aku.... 


Puncak Natas Angin; Puncak dengan Jalur yang istimewa

Setelah beberapa lama merindukan angin malam diatas ketinggian, kali ini aku punya kesempatan untuk menakhlukan Puncak Natas angin bersama ...